Menghadapi Potensi Gangguan Rantai Pasok dalam Industri Farmasi

0
842

Menghadapi Potensi Gangguan Rantai Pasok dalam Industri Farmasi – Pandemi COVID-19 memberikan banyak tantangan dan peluang dalam berbagai industri, tidak terkecuali industri farmasi. Umumnya industri farmasi merasakan dampak positif terhadap bisnis dari meningkatnya demand masyarakat, namun di satu sisi, banyak pula yang menghadapi tantangan akibat ketidaksiapan dan dinamika bisnis yang terus berubah.

Salah satu tantangan yang dihadapi perusahaan farmasi mengacu pada proses rantai pasok yang tersendat. Untuk itu, pada artikel kali ini klikMRO membahas mengenai potensi disrupsi pada rantai pasok industri farmasi sekaligus cara menghadapinya.

Pada praktiknya, tidak mudah untuk secara terstruktur memetakan data stok obat-obatan yang keluar dari tempat penyimpanan. Umumnya hal ini membutuhkan jaringan aktivitas rantai pasokan yang terkoordinasi. Rangkaian proses yang kompleks ini tidak hanya memastikan penyimpanan, penanganan, dan distribusi produk yang tepat, tetapi juga menilai kepatuhan terhadap persyaratan otoritas.

Alat Teknik lengkap

Rantai pasok dalam industri farmasi umumnya terbagi menjadi beberapa titik:

  • Produksi bahan aktif (tahap produksi bahan aktif dalam obat-obatan yang merupakan substansi yang paling berpengaruh pada efektivitas tujuan penyerapan obat dalam kondisi pasien, contoh: paracetamol, amoxicillin)
  • Produksi massal (produksi obat-obatan dalam bentuk cair ataupun padat sebelum dikemas)
  • Pengemasan Barang Jadi (Finished Goods)
  • Penyimpanan dan distribusi

Beberapa rantai pasok pada perusahaan farmasi sudah terintegrasi secara vertikal sehingga memiliki semua tingkatan. Sebagian lainnya mungkin lebih fokus pada kegiatan hulu (produksi bahan aktif) ataupun kegiatan hilir (pengemasan dan distribusi). Umumnya beberapa perusahaan mengandalkan produsen / vendor kontrak untuk pengemasan, produksi massal, atau pengumpulan bahan aktif sambil mengarahkan sebagian sumber daya pada solusi laboratorium R&D (research & development). Namun pada akhirnya ada tahap dimana perusahaan dihadapkan dengan tantangan rantai pasok, yang tidak serta merta hanya terjadi pada tingkat tertentu.

Potensi gangguan pada rantai pasok industri farmasi umumnya terkait dengan 2 aspek utama, yakni regulasi yang ketat dan manufaktur yang berorientasi pada proses. Berikut adalah beberapa area utama di mana perencanaan rantai pasok dapat terpengaruh:

Tantangan Proses Penyimpanan, Distribusi, dan Barang Jadi

Umumnya, obat-obatan dengan jenis maupun bahan aktif yang sama dan dijual di negara yang berbeda, biasanya akan memiliki nomor SKU yang berbeda pula. Hal ini karena adanya persyaratan pelabelan dan pengemasan yang berbeda. Hal ini menyebabkan menjamurnya SKU dengan implikasi tidak hanya dalam perencanaan, tetapi juga dalam pengelolaan master data pada sistem rantai pasok.

Selain itu, pada setiap negara umumnya terdapat persetujuan peraturan regional sehingga perusahaan memerlukan perencanaan dalam peluncuran produk baru, yang dapat memperumit persiapan peluncuran itu sendiri. Perubahan dalam pengemasan dan pelabelan produk sering terjadi karena perubahan persyaratan peraturan tersebut. Misalnya, obat mungkin memerlukan font yang lebih besar atau mengandung klausul tambahan pada desain pengemasannya. Perubahan ini memerlukan sinkronisasi yang erat dengan pemasok packaging dan membutuhkan manajemen master data yang ketat dari setiap revisi pengemasan produk.

Semua produk farmasi memiliki masa simpan / masa kadaluwarsa, dan tentunya tidak ada perusahaan yang ingin menyimpan stok yang sudah akan kadaluwarsa. Oleh karena itu, pelacakan sisa umur simpan penting untuk memastikan Barang Jadi yang sudah akan kedaluwarsa tidak terdistribusi sehingga pelanggan tetap mendapatkan produk dengan umur simpan maksimal.

Tantangan Produksi Massal dan Produksi Bahan Aktif

Bahan baku utama juga memiliki umur simpan sehingga perlu dipertimbangkan selama perencanaan rantai pasok perusahaan untuk memastikan bahwa stok yang akan kadaluwarsa agar tidak digunakan dalam produksi. Umumnya, produksi terjadi dalam batch dengan jumlah tetap untuk alasan peraturan. Guna meningkatkan efisiensi secara internal, batch tersebut perlu dikelompokkan ke dalam campaign produksi tertentu untuk menghindari pergantian / perubahan yang tidak perlu. Tantangan pada batch production ini adalah seberapa banyak produk yang akan dikelompokkan pada suatu campaign produksi.

Tentunya produksi berdasarkan batch campaign memang lebih efisien tetapi mungkin dapat mempengaruhi sumber daya sehingga dapat berdampak buruk pada tingkat layanan untuk produk lainnya. Karena ukuran produksi didorong oleh campaign, maka timbul pertanyaan yang sering muncul, “Seberapa besar ukuran patokan pada masing-masing batch campaign produksi jika terjadi kelangkaan stok bahan?”

Seringkali ada tingkat ketidakpastian yang tinggi pada proses kimia dan biologi, yang dapat bermanifestasi pada kuantitas jumlah produk yang berbeda dari yang diharapkan. Untuk itu, perencanaan rantai pasok perusahaan juga perlu memperhitungkan variabel tersebut dan secara aktif menyesuaikan berdasarkan kondisi real time.

Cara Mengatasi Gangguan Rantai Pasok Industri Farmasi
Proses manufaktur pada industri farmasi memang sangat kompleks sehingga beberapa tantangan yang telah disebutkan diatas mungkin sulit untuk diatasi secara sistematis. Dengan tingkat kompleksitas yang tinggi ini, penting bagi perusahaan untuk intervensi dalam proses perencanaannya melalui perbaikan yang berarti pada tingkat layanan dan tingkat persediaan. Hal ini juga dapat dilakukan dengan cara meningkatkan hubungan antara lapisan yang berbeda dalam rantai pasok, baik itu pihak penyuplai, vendor, dan lainnya.

Terdapat aspek penting yang perlu diperhatikan pada perencanaan rantai pasok industri farmasi:

Visibilitas: dengan mengurangi faktor penghalang antara Pusat Distribusi dan lokasi manufaktur, bagian produksi harus dapat melihat susunan permintaan dalam rencana produksi mereka (pesanan penjualan, perkiraan / forecasting, dan stok cadangan). Hal ini memungkinkan bagian produksi untuk membuat produk dengan jumlah yang tepat sehingga mengurangi buffer stock.

Tanggap: Informasi harus diperbarui setiap hari terutama pada iklim bisnis yang berbasis demand oriented. Penting bagi perusahaan farmasi untuk mengetahui sesegera mungkin permintaan baik melalui sistem tender maupun lonjakan permintaan, agar disesuaikan dengan strategi dan kapasitas produksi.

Akurasi: Model data yang digunakan tentu harus akurat dan andal, yang artinya tingkat inventaris yang akurat, perkiraan yang dapat diandalkan, dan tidak adanya duplikasi SKU.

Struktur Organisasi: Peran, tanggung jawab, dan akuntabilitas pekerja perlu disusun dan diatur secara jelas untuk meningkatkan aspek visibilitas, ketanggapan, dan akurasi yang telah disebutkan sebelumnya. Jadi aspek yang paling penting sendiri adalah kemampuan organisasi dalam beradaptasi menghadapi situasi market yang dinamis, dan selalu terbuka terhadap inovasi proses.

Inovasi proses memegang peran penting dalam suatu strategi adaptasi perusahaan. klikMRO sebagai  B2B E-Commerce merupakan penyedia layanan pengadaan digital yang berfokus pada mempermudah proses pengadaan, khususnya di era yang dinamis ini. Pelajari lebih lanjut mengenai pengadaan digital dan konsultasikan kebutuhan pengadaan Anda bersama klikMRO.com