Kompresor Sekrup atau Screw Compressor menjadi bagian penting dalam kegiatan industri. Karena itu, kompresor sekrup harus dioperasikan dengan benar dan dilakukan pemeliharaan dengan cermat. Pemeliharaan yang teratur dan tepat akan membuat kompresor sekrup berusia panjang dan tetap bekerja dengan baik. Sedangkan jika terjadi troubleshooting, segera lakukan tindakan yang tepat supaya tidak terjadi kerusakan yang lebih berat.
Pemeliharaan Rutin
Pemeliharaan rutin pada kompresor sekrup perlu dilakukan berdasarkan frekuensi tertentu. Adapun pemeliharaan tersebut meliputi:
-
Alat Teknik lengkap
Pemeliharaan rutin harian yang perlu dilakukan meliputi pemeriksaan kebocoran minyak pelumas, pengecekan tekanan dan suhu udara discharge, pemeriksaan vibrasi pada motor dan kompresor, pengecekan tekanan sump tank, dan pemeriksaan drain vessel serta isolation valve per shift.
-
Pemeriksaan mingguan meliputi pemeriksaan elemen separator, pengecekan filter udara delta P ketika beban penuh, dan pemeriksaan level minyak pelumas.
-
Pemeliharaan bulanan yang perlu dilakukan meliputi pemeriksaan temperatur sensor, penggantian Food Grade Coolant pada pemakaian pertama dan 6 bulan untuk pergantian seterusnya, serta pemeriksaan kondisi selang.
-
Pemeliharaan setiap 3 bulan terdiri dari penggantian filter element minyak pelumas, pemeriksaan kualitas minyak pelumas, melakukan analisa getaran-getaran yang timbul, dan pengecekan kelurusan kopling atau coupling aligment.
-
Pemeliharaan setiap 5 bulan atau 4000 jam pengoperasian meliputi pembersihan pada scavange screen dan orifice, bersihkan coolant cores dan lakukan penggantian filter udara.
-
Pemeliharaan tahunan atau 8000 jam pengoperasian terdiri dari penggantian Ultra coolant untuk pergantian pertama dan 2 tahun untuk pergantian berikutnya, serta penggantian kontaktor motor starter.
Troubleshooting, Penyebab, dan Tindakannya
Sementara itu jika akan troubleshooting, lakukan penanganan sesuai dengan permasalahan yang muncul. Berikut ini beberapa troubleshooting yang sering terjadi, penyebab, dan penanganannya.
-
Kelebihan konsumsi pelumas atau adanya pelumas di sistem udara
Troubleshooting ini disebabkan oleh beberapa hal yakni level minyak pelumas berlebihan, terdapat elemen separator yang mengalami penyumbatan, adanya elemen separator yang bocor, kompresor beroperasi dengan tekanan rendah 75psig atau 5barg dan terjadinya kebocoran di sistem pelumasan.
Untuk penanganan troubleshooting ini, segera cek level minyak pelumas dan lakukan pengurasan jika perlu. Periksa pula penurunan tekanan di separator dan cek penurunan tekanan. Jika tekanan rendah, lakukan penggantian elemen. Bila kompresor beroperasi pada tekanan rendah, maka nyalakan kompresor pada tekanan yang sesuai dengan ketentuan. Lakukan pemeriksaan pada sistem pelumasan dan perbaiki bila terjadi kebocoran.
-
Pressure Relief Valve terbuka
Troubleshooting ini dipicu karena kompresor beroperasi pada tekanan yang berlebihan dan adanya kerusakan pada valve. Untuk mengatasinya, lakukan pengaturan besaran tekanan di Intellisys control dan lakukan penggantian pada valve yang rusak.
-
Kompresor shut down sendiri
Ada banyak penyebab kompresor shut down dengan sendirinya, antara lain temperatur udara masuk yang terlalu tinggi, tekanan di separator terlampau rendah, sensor tekanan atau sensor suhu mengalami kerusakan, dan kegagalan starter 1SL (2SL).
Jika terjadi kondisi tersebut lakukan pemeriksaan pada ventilasi dan pastikan kompresor berada di ventilasi yang cukup. Lebih baik lagi bila pendinginan ruang kompresor memakai AC (Air Conditioner). Periksa pula cooling fan dan pastikan masih beroperasi dengan baik. Cek inti cooler dan bersihkan jika inti cooler dalam keadaan kotor.
Sedangkan untuk menangani tekanan separator rendah, cek kemungkinan terjadinya kebocoran udara dari pipa blowdown dan tangki. Tambahkan pula tekanan di separator. Lakukan pemeriksaan pada sensor dan kemungkinan kabel sensor rusak atau hubungan sensor yang jelek. Sementara itu jika penyebabnya kegagalan starter 1 SL (2SL), maka lakukan pemeriksaan kabel. Biasanya ada kabel yang rusak atau lepas.
-
Over heating
Over heating terjadi apabila temperatur kerja sistem melebihi angka 1000C pada compressor screw, yang biasanya disebabkan oleh buruknya sirkulasi pada ruang kompresor, tidak dilakukan penggantian oil, penyumbatan separator oil, terhambatnya pembuangan panas pada cooler unit, penyumbatan pada filter oil dan tidak berfungsinya mekanisme distribusi dalam oil filter housing unit. Jika terjadi troubleshooting seperti ini, maka tindakan yang bisa dilakukan adalah segera melakukan pengecekan dan menyelesaikan permasalahan yang menjadi penyebabnya.
Bila pengecekan terlambat dilakukan, temperatur oil yang tinggi akan menurunkan kualitas oil yang berfungsi sebagai pelumas. Akibatnya terjadi kerusakan lainnya seperti kerusakan pada bearing, perputaran screw yang tidak stabil, hingga terjadinya kerusakan pada semua komponen di unit Air End. Kalau sudah begini, kompresor harus diistirahatkan dan dilakukan perbaikan oleh technical service dari supplier kompresor sebab perbaikan yang dibutuhkan sudah masuk ke dalam kategori berat.
Untuk menghindari over heating pada kompresor, lakukan pengecekan temperatur tidak hanya dengan mengandalkan temperatur display tetapi juga dengan bantuan thermo couple sendiri. Selain itu, lakukan pengecekan pada area bearing di screw unit. Perhatikan jika ada cat terkelupas yang menandai suhu melebihi batas standar.
Nah, troubleshooting yang terjadi pada kompresor sekrup bisa dicegah dengan melakukan pemeliharaan dan pemeriksaan secara rutin. Pemeriksaan rutin akan membantu menemukan gangguan-gangguan kecil sehingga bisa segera dilakukan perbaikan sebelum berkembang menjadi kerusakan yang berat. Karena itu, pemeriksaan perlu dilakukan secara teratur supaya kondisi kompresor termonitor dengan baik.
Perhatikan Hal-Hal Ini Dalam Perawatan dan Penggunaan Kompresor!
Referensi:
library.usu.ac.id
indotara.co.id
academia.edu
Baca Juga
