Adaptasi Strategi Rantai Pasok Perusahaan Selama Pandemi COVID-19

0
1434

Adaptasi Strategi Rantai Pasok Perusahaan Selama Pandemi – Diberlakukannya PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) yang sudah diterapkan sejak 16 Maret lalu, tentu mengakibatkan perubahan yang cukup signifikan bagi para pelaku industri maupun masyarakat. Sebagai langkah meminimalisir resiko operasional, perusahaan juga perlu merencanakan strategi-strategi baru sebagai langkah adaptasi terhadap perubahan ini.

Untuk menjamin keberlangsungan operasional dan layanan perusahaan terhadap ketersediaan rantai pasok, memerlukan rencana mengenai kebutuhan produksi yang disesuaikan. Salah satunya adalah dengan memberikan edukasi mengenai kegiatan Social Distancing yang berujung pada tren transaksi secara online.

Berdasarkan informasi dari Badan Siber dan Sandi Negara (2020) menjelaskan bahwa untuk meminimalisasi dampak Virus Corona adalah dengan memastikan ketersediaan dukungan keberlangsungan proses bisnis atau layanan yang berkaitan dengan ketersediaan dukungan dari pemasok. Langkah-langkah yang dapat dilakukan sebagai strategi manajemen rantai pasok tersebut di antaranya adalah:

  1. Melakukan penilaian mengenai rantai pemasok yang berkaitan dengan proses bisnis  terhadap kemungkinan dampak dan gangguan akibat keterlambatan pengiriman pasokan atau logistik, serta keterlambatan proses manufaktur akibat pandemi Virus Corona.
  2. Melakukan komunikasi dengan pihak penyedia atau pemasok yang digunakan oleh suatu perusahaan atau organisasi yang mungkin dihadapi dalam kondisi terburuk akibat pandemi Virus Corona.
  3. Melakukan identifikasi potensi penyedia atau pemasok lain yang dapat mendukung proses operasional bisnis dan layanan perusahaan ketika terjadi gangguan.
  4. Melakukan komunikasi kepada pengguna atau konsumen mengenai keterbatasan yang dihadapi oleh perusahaan/organisasi serta menyampaikan langkah mitigasi yang akan dilakukan oleh perusahaan/organisasi tersebut.
Alat Teknik lengkap

Berdasarkan langkah-langkah diatas, cara komunikasi menjadi kunci dalam perubahan ini. Sesuai dengan berkembangnya teknologi, pekerjaan yang sebelumnya perlu dilakukan dengan bertemu langsung, kini dimudahkan dengan ketersediaan platform online dimana pekerja dapat mengoptimalkan efisiensi serta menunjang efektivitas penyebaran COVID-19 melalui penerapan kegiatan offline to online.

Pada situasi pandemi seperti ini, kolaborasi semua pihak dalam rantai pasok sangat diperlukan, tidak hanya pelaku utama saja, melainkan peran pelaku pendukung pun diperlukan dan harus dilakukan. Perubahan atau tindakan yang diambil oleh salah satu anggota rantai pasok akan berdampak pada anggota rantai pasok yang lain.

Saat ini terdapat beberapa perusahaan industri yang mendapat pengecualian operasional dalam masa PSBB ini. Namun, untuk menunjang efektivitas pencegahan penyebaran COVID-19, diperlukan cara-cara baru sebagai mitigasi kegiatan operasional yang berhubungan dengan proses operasional produksi, rantai pasok, hingga pengadaan. Salah satunya melalui kebijakan WFH yang membuat setiap pekerja dalam lingkungan rantai pasok hingga pengadaan, didorong untuk memikirkan cara agar dapat bekerja secara efektif dan efisien dengan mengurangi resiko dari bertatap muka secara langsung dengan pihak pemasok. Oleh karena itu, implementasi WFH ini memerlukan partisipasi dari setiap pegawai dalam suatu perusahaan untuk melakukan strategi baru dalam manajemen risiko terhadap dampak dari Virus Corona, hal tersebut dilakukan untuk menjaga keberlangsungan perusahaan di tengah situasi pandemi ini.

Referensi:

Badan Siber dan Sandi Negara. 2020. Panduan Keamanan Siber Manajemen Risiko Keamanan di Tengah Pandemi Covid-19